Siglent Indonesia


Siglent Indonesia
Siglent Indonesia

Siglent Indonesia
-
Bagi semua  teknisi listrik atau pekerja yang bersangkutan   dengan sistem elektrik, barangkali  sebagian besar mengenal perangkat  yang satu ini, yaitu  osiloskop. Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang memiliki faedah  untuk menyimak  dan mempelajari sinyal frekuensi dalam format  gambar. Tujuannya, supaya  gelombang sinyal listrik dari suatu susunan  elektronika bisa  dianalisa dan dicermati  dalam format  gelombang.

Dari segi pemakai an, osiloskop sering dipakai  oleh sebanyak  industri yang berhubungan  dengan produk elektronik, laksana  mesin, sains, telekomunikasi, kesehatan dan penelitian. Dalam tulisan  ini, ada sejumlah  pembahasan tentang  osiloskop yang butuh  diketahui oleh penyuka  metrologi. Yuk simak saja langsung dibawah ini:

Jenis Osiloskop

Sebelum mengetahui teknik  pemakai an dan prinsip kerja osiloskop, terdapat  baiknya kita memahami  jenis-jenisnya terlebih dahulu. Ada dua jenis osiloskop, yang kesatu  mulai dari osiloskop analog atau nama lainnya osiloskop tabung kaca (cathode ray tube / CRT). Osiloskop CRT ini memakai  teknologi CRT dalam memperlihatkan  sinyal listrik, dan layarnya pun  berbentuk tabung CRT. Kelebihan dari osiloskop yang satu ini ialah  responnya yang jauh lebih cepat terhadap sinyal yang ditangkapnya.Siglent Indonesia

Jenis kedua ialah  jenis osiloskop yang lebih modern, yaitu  osiloskop LCD atau sering pun  disebut osiloskop digital. Tentunya laksana  namanya, sinyal yang ditangkap diperlihatkan  ke dalam layar LCD. Kelebihannya mencakup  perhitungan yang lebih luwes  dan lengkap bilamana  dibandingkan dengan osiloskop CRT.

Khusus guna  osiloskop LCD, masih terbagi menjadi empat jenis yaitu  osiloskop berbasis komputer, osiloskop portabel, osiloskop sinyal campuran, dan osiloskop sampling digital.
Karakteristik Pengukuran Osiloskop
Osiloskop dilengkapi dengan perangkat  pengukur frekuensi. Di samping  itu, amplitudo dan ciri khas  gelombang sinyal listrik bisa  dibaca menurut  masa-masa  dan tegangan.
Karakteristik pengukuran ini dipecah  menjadi dua, yakni  pengukuran berbasis masa-masa  dan berbasis tegangan.

Karakteristik Berbasis Waktu

Untuk perhitungan berbasis waktu, karakteristiknya antara beda  frekuensi dan periode, siklus kerja, dan evolusi  sinyal. Berikut penjelasannya:
  • Frekuensi dan Periode

Frekuensi memakai  satuan hertz, sementara  periode memakai  satuan detik atau t. Secara umum, frekuensi ialah  jumlah getaran sekitar  1 detik, sementara  periode ialah  waktu guna  satu getaran. Setiap jenis osiloskop mempunyai  daya hitung yang bertolak belakang  untuk masing-masing  besaran frekuensi.
  • Siklus Kerja

Siklus kerja memiliki makna  perbandingan masa-masa  sinyal dari on mengarah ke  off dalam satu periode. Jadi, yang dihitung ialah  perbandingan lamanya masa-masa  dalam situasi  on dan off dalam masing-masing  periode untuk sebuah  sinyal.
  • Perubahan Sinyal

Perubahan yang dimaksud ialah  durasi evolusi  dari sinyal rendah ke sinyal tinggi. Hal ini tidak jarang  disebut dengan rise time. Kebalikannya, durasi evolusi  dari sinyal tinggi ke sinyal rendah dinamakan  dengan fall time.

Di samping  perhitungan berbasis waktu, terdapat  lagi perhitungan berbasis tegangan atau voltage. Karakteristik perhitungan berbasis tegangan antara lain:
  • Amplitudo

Ukuran besar sebuah  sinyal atau tingginya puncak gelombang, itulah yang dinamakan  dengan amplitudo. Dengan demikian, pengukuran amplitudo seringkali  digunakan dengan teknik  mengukur puncak tertinggi ke titik terendah. Atau, memakai  pengukuran di antara  puncaknya saja. Perhitungan amplitudo memakai  sumbu X dan OV.
  • Tegangan Maksimum dan Minimum

Tegangan tertinggi dan tegangan terendah dari sebuah  sinyal elektronik yang didapatkan  rangkaian elektronika pastinya  sangat gampang  dihitung memakai  osiloskop.
  •  Tegangan Rata-Rata

Tegangan rata-rata ialah  median dari perhitungan tegangan sinyal yang diterima osiloskop. Tegangan rata-rata ini mengindikasikan  secara umum nilai tengah mayoritas  tegangan yang diukur oleh osiloskop.

Spesifikasi Penting Osiloskop

Salah satu urusan  yang perlu diacuhkan  dari suatu  osiloskop ialah  spesifikasinya. Perbedaan spesifikasi berikut  yang mengakibatkan  setiap osiloskop mempunyai  kinerja yang berbeda-beda. Apa saja spesifikasi osiloskop?

  • Bandwidth

Bandwidth atau lebar pita, tentunya memisahkan  rentang atau range frekuensi yang bisa  diukur oleh suatu  osiloskop. Beberapa osiloskop seringkali  mempunyai  bandwidth mulai dari 10MHz, ada pun  yang 20MHz bahkan sampai  100MHz.
  • Channel

Kanal atau channel yang dipunyai  oleh masing-masing  osiloskop menilai  keterampilan  osiloskop dalam menampilkan sejumlah  sinyal yang dapat  dibaca dalam masa-masa  bersamaan. Jumlah channel ini seringkali  terdiri dari osiloskop 2 channel dan 4 channel.
  • Sampling rate

Khusus guna  sampling rate, hanya dipunyai  oleh osiloskop digital. Sampling rate ini mengindikasikan  seberapa cepat osiloskop mendapat   data. Cara kerjanya sinyal dipindahkan  melalui analog front end, yang dimana adalah tempat berasalnya sinyal bandwidth. Lalu lantas  kita menemukan  sinyal digital yang disusun  pada gelombang analog tersebut.
  • Maximum Input

Tidak semua susunan  elektronika dapat  diukur oleh seluruh  osiloskop. Dengan kata lain, osiloskop memiliki keterampilan  yang berbeda-beda terhadap tegangan maksimal. Bagi  itu, usahakan  simaklah  dengan teliti berapa maximum input tegangan yang dipunyai  osiloskop kita  sebelum mengerjakan  pengukuran.
  • Time Base

Tampilan time base via picswe.com
Time base ialah  sensitivitas osiloskop terhadap masa-masa  dengan satuan second per div. Tentunya, masing-masing  osiloskop mempunyai  spesifikasi time base yang berbeda. Osiloskop pada dasarnya mencerminkan  tegangan terhadap penambahan  waktu. Elemen utama pada osiloskop mencakup  layar X-Y, penguat tegangan, dan time base. Penguat tegangan terbelenggu  pada sumbu X atau sumbu vertikal layar. Yang selanjutnya time base ini terhubung ke sumbu Y atau sumbu horizontal layar.
  • Input Impedance

Perbedaan spesifikasi input impedance bakal  terlihat pada pengukuran frekuensi yang tinggi. Oleh sebab  itu, dapat  juga memakai  kabel probe guna  input impedance yang rendah. Setiap osiloskop bakal  menambahkan impedansi tertentu ke sirkuit yang dibacanya, yang dinamakan  dengan input impedance. Input impedance ini lazimnya  direpresentasikan sebagai impedans resistif besar (> 1 MΩ) secara paralel dengan kapasitansi kecil (dalam kisaran pF).Siglent Indonesia
  • Sensivitas Vertikal

Spesifikasi satu ini merujuk pada keterampilan  osiloskop untuk mengerjakan  penguatan vertikal terhadap sinyal lemah di perangkat  ini. Sensitivitas vertikal mengindikasikan  seberapa besar penguat vertikal bisa  memperkuat sinyal yang lemah. Biasanya diukur dalam milivolt (mV) per div. Tegangan terkecil yang terdeteksi oleh osiloskop seringkali  sekitar 1 mV per div pada layar vertikal.