Oscilloscope Digital
Oscilloscope Digital adalah alat ukur Elektronik yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik supaya bisa dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menerapkan Osiloskop, kita bisa memandang dan menelaah bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada biasanya Oscilloscope Digital bisa menunjukkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.
Osiloskop banyak diterapkan pada industri-industri seperti penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 jenis Osiloskop adalah Osiloskop Analog yang menerapkan Teknologi CRT (Cathode Ray Tube) untuk menunjukkan sinyal listriknya dan Osiloskop Komputerisasi yang menerapkan LCD untuk menunjukkan sinyal listrik atau gelombang.
Karakteristik Penilaian Osiloskop
Selain fitur-fitur dasarnya, kebanyakan Osiloskop juga dilengkapi dengan alat penilaian yang bisa mengukur Frekuensi, Amplitudo dan karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara awam, Osiloskop bisa mengukur karakteristik yang berbasis Skor (Time) dan juga karakteristik yang berbasis tegangan (Voltage).
Karakteristik Berbasis Skor (Time)
Frekuensi dan Jangka – Frekuensi adalah jumlah getaran yang dijadikan selama 1 detik yang diungkapkan dengan Hertz. Meski rentang waktu adalah kebalikan dari Frekuensi, adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai 1 kali getaran yang biasanya dilambangkan dengan t dengan satuan detik. Kesanggupan Osiloskop dalam mengukur maksimum Frekuensi berbeda-beda tergantung pada jenis osiloskop yang diterapkan. Ada yang bisa mengukur 100MHz, ada yang bisa mengukur 20MHz, ada yang cuma bisa mengukur 5MHz.
Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop
Tidak Semua Osiloskop mempunyai daya kerja yang sama, hal ini tergantung oleh spesifikasi pada Osiloskop hal yang demikian. Beberapa spesifikasi penting pada Osiloskop yang menentukan daya kerja Osiloskop diantaranya seperti dibawah ini :
Bandwidth (Lebar Pita)
Bandwith menentukan rentang frekuensi yang bisa diukur oleh Osiloskop. Contohnya 100MHz, 20MHz atau 10MHz
Komputerisasi atau Analog
Osiloskop bisa digolongkan menjadi 2 jenis adalah Osiloskop Analog dan Osiloskop Komputerisasi. Osiloskop Analog menerapkan Tegangan yang diukur untuk menggerak berkas elektron dalam tabung gambar untuk menunjukkan bentuk gelombang yang dievaluasinya. Meski Osiloskop Komputerisasi menerapkan Analog to Komputerisasi Converter (ADC) untuk mengubah besaran tegangan menjadi besaran digital. Pada biasanya, Osiloskop Analog mempunyai lebar pita atau bandwidth yang lebih rendah, fitur lebih sedikit diperbandingkan dengan Osiloskop Komputerisasi, tapi osiloskop Analog mempunyai tanggapan yang lebih pesat.
Jumlah Channel (Kanal)
Osiloskop yang bisa membaca lebih dari satu sinyal dalam waktu yang sama dan menampilkannya di layar secara simultan. Kesanggupan hal yang demikian tergantung pada jumlah kanal yang dimilikinya. Pada biasanya, Osiloskop yang ditemukan di pasaran mempunyai 2 atau 4 kanal.
Sampling Rate – Sampling Rate cuma untuk Osiloskop Komputerisasi adalah berapa kali sinyal itu dibaca dalam satu detik.
Rise Time
Spesifikasi Rise Time pada Osiloskop menunjukan seberapa pesat Osiloskop hal yang demikian mengukur perubahan sinyal naik dari yang terendah ke yang tertinggi.
Maximum Input Voltage
Tiap-tiap-tiap perlengkapan elektronik mempunyai batas tegangan Inputnya, tidak terkecuali Osiloskop. Sekiranya sinyal melebihi batas tegangan yang diatur, Osiloskop hal yang demikian akan menjadi rusak maka.
Vertical Sensitivity (Sensitivitas Vertikal)
Skor Vertical Sensitivity menunjukan kemampuan penguatan vertikal untuk memperkuat sinyal lemah pada Osiloskop. Vertical Sensitivity ini diukur dengan satuan Volt per div.
Time Base
Time Base menunjukan kisaran Sensitivitas pada Horisontal atau Sumbu Skor. Skor Time base diukur dengan satuan second per div.
Input Impedance
Impedansi Input diterapkan pada saat penilaian Frekuensi tinggi. Kita juga bisa menerapkan Probe Osiloskop untuk kompensasi Impedansi yang kurang.