Osiloskop 300MHz
Osiloskop 300MHz adalah ukur elektronik yang bisa menampakkan wujud gelombang, mengkaji gelombang dan fenomena lain yang berkaitan dengan rangkaian elektronik. Dengan menmggunkan osiloskop karenanya bisa terlihat pada amplitude tegangan dan gelombang kotak.Olehnya itu, RMS (root mean square) dan tegangan puncak kepuncak bisa dievaluasi.
Osiloskop 300MHz juga umumnya digunakan untuk memandang wujud gelombang yang ideal dari sinyal listrik.Selain amplitudo sinyal, osiloskop bisa menampakkan distorsi, waktu antara dua momen (seperti lebar pulsa, jangka waktu, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal berkaitan.Pada dikala ini, ada beberapa variasi osiloskop yang berbasis komputer, dan telah diimplementasikan.
TIPE-TIPE OSILOSKOP BEDASARKAN PRINSIPNYA
1. OSILOSKOP ANALOG
Osiloskop variasi waktu riil analog (ART) menggambar wujud-wujud gelombang listrik lewat gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung cahaya katoda (CRT -cathode ray tube) dari kiri ke kanan. Pancaran elektron dari bagian senapan elektron ( electron gun) yang membentur atau menumbuk dinding dalam tabung tersebut mengeksitasi elektron dalam lapisan fosfor pada layar tabung sehingga terjadi perpendaran atau nyala pada layar yang menandakan wujud dasar gelombang.
Dalam perjalanannya dari senapan elektron menuju layar yang berfosfor tadi, elektron-elektron dipengaruhi oleh medan listrik dalam arah vertikal (ke atas maupun ke bawah) oleh sepasang pelat pembelok (defleksi) vertikal dan dalam arah horisontal oleh sepasang pelat defleksi horisontal. Jikalau tegangan pada semua pelat tersebut nol Volt, elektron akan berjalan lurus membentur layar sehingga hanya terlihat sebuah bintik nyala ditengah layar saja. Untuk membikin gambar garis pada layar, diperlukan gelombang gigi gergaji yang dikasih terhadap pasangan pelat horisontal tersebut. Tegangan gigi gergaji ini diciptakan oleh time base generator/sweep generator atau generator sapu, yang kemudian diperkuat oleh penguat horisontal.
Tegangan gigi gergaji ini naik secara linier terhadap waktu sehingga berkas elektron pada layar bergerak dari kiri ke kanan.Setelah hingga di bagian paling kanan layar, tegangan gigi gergaji turun dengan kencang ke nol sehingga memulai gerakan berulang dari bagian kiri layar.Gerakan balik yang kencang ini tidak bisa dicokok oleh mata sehingga yang terlihat yaitu gambar garis horisontal lurus pada layar yang tidak terputus.
2. Osiloskop Komputerisasi (DSO)
Jikalau dalam osiloskop analog gelombang yang akan ditampilkan lantas dikasih ke rangkaian vertikal sehingga berkesan diambil semacam itu saja (real time), karenanya dalam osiloskop komputerisasi, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan poin-poin tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di ingatan. Pada prinsipnya, osiloskop komputerisasi hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak poin dan kemudian stop.Dia mengulang pengerjaan ini lagi dan lagi hingga dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam ingatan per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan dievaluasi.
Namun ART, DSO menjalankan akuisisinya dalam satu event pemicuan. Sebab demikian dia secara rutin mendapat, mengevaluasi dan menyimpan sinyal usul, mengalirkan nilainya lewat ingatan dalam suatu pengerjaan kerja dengan metode; pertama yang disimpan, yang pertama pula yang akan dikeluarkan, sambil menanti picu terjadi. Sekali osiloskop ini mengenali event picu yang didefinisikan oleh penggunanya, osiloskop mengambil sejumlah cuplikan yang kemudian mengirimkan informasi gelombangnya ke peraga (layar). kerja pemicuan yang demikian ini, dia bisa menyimpan dan meragakan informasi yang didapat sebelum picu (pretrigger) hingga 100 persen dari lokasi ingatan yang disediakan.