Osiloskop 4 Chanel Analog

Osiloskop 4 Chanel Analog
Osiloskop 4 Chanel Analog


Oscilloscope, indera buat pengukuran gelombang signal frekuensi ini, sangat verguna dalam pengukuran rangkaian elektro misalnya TV, Radio Komunikasi, dsb.

Untuk perbaikan ponsel, dibutuhkan kita dapat menggunakan oscilloscope buat mengetahui kerusakan ponsel secara lebih seksama, selain berdasarkan pengalaman yg kita miliki dalam mengatasi kerusakan pada ponsel.

Jadi terdapat baiknya kita lebih mengenal sedikit atau poly masalah oscilloscope ini. Dalam thread ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai instrument pengukuran ini.

Osiloskop merupakan indera ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan pelaksanaan, grafik yg ditampilkan menunjukkan bagaimana sinyal berubah terhadap ketika. Seperti yang mampu anda lihat dalam gambar pada bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menerangkan besaran ketika t.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala akbar dalam arah vertikal & 10 kotak pada arah horizontal. Tiap kotak dibentuk skala yg lebih mini. Sejumlah tombol pada Osiloskop 4 Chanel analog dipakai untuk mengganti nilai skala-skala tadi.

Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan 2 butir frekuwensi sekaligus dalam saat yg sama. Cara ini umumnya digunakan buat melihat bentuk frekuwensi dalam dua tempat yg tidak sinkron pada suatu rangkaian elektro.
Kadang-kadang sinyal osiloskop pula dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) memberitahuakn besaran ketika t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini umumnya diabaikan karena tidak diperlukan pada pengukuran.

Wujud/bangun berdasarkan osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. Kecuali masih ada garis-garis(grid) dalam layarnya.

Apa Saja yg dapat diukur dengan Osiloskop?

Osiloskop sangat krusial untuk analisa rangkaian elektro. Osiloskop krusial bagi para montir alat-indera listrik, para teknisi & peneliti dalam bidang elektro & sains lantaran menggunakan osiloskop kita bisa mengetahui besaran-besaran listrik dari tanda-tanda-gejala fisis yg didapatkan oleh sebuah transducer. Para teknisi otomotif pula memerlukan alat ini buat mengukur getaran/vibrasi dalam sebuah mesin. Jadi menggunakan osiloskop kita dapat menampilkan sinyal-frekuwensi listrik yang berkaitan menggunakan waktu. Dan poly sekali teknologi yg berhubungan dengan frekuwensi-frekuwensi tadi.

Contoh beberapa kegunaan osiloskop :

  • Mengukur besar  tegangan listrik dan hubungannya terhadap ketika.
  • Mengukur frekuensi frekuwensi yang berosilasi.
  • Mengecek jalannya suatu frekuwensi dalam sebuah rangakaian listrik.
  • Membedakan arus AC dengan arus DC.
  • Mengecek noise dalam sebuah rangkaian listrik & hubungannya terhadap ketika.


Bergantung kepada pengaturan skala vertikal(volts/div), attenuator akan memperkecil sinyal masukan sedangkan amplifier akan memperkuat frekuwensi masukan.

Selanjutnya frekuwensi tadi akan berkiprah melalui keping pembelok vertikal pada CRT(Cathode Ray Tube). Tegangan yg diberikan dalam pelat tersebut akan mengakibatkan titik cahaya beranjak (berkas elektron yang menumbuk fosfor pada CRT akan menghasilkan pendaran cahaya). Tegangan positif akan mengakibatkan titik tadi naik sedangkan tegangan negatif akan mengakibatkan titik tadi turun.

Sinyal akan berkecimpung pula ke bagian sistem trigger buat memulai sapuan horizontal (horizontal sweep). Sapuan horizontal ini mengakibatkan titik cahaya beranjak melintasi layar. Jadi, jika sistem horizontal mendapat trigger, titik cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan dengan selang waktu tertentu. Pada kecepatan tinggi titik tersebut dapat melintasi layar sampai 500.000 kali per dtk.

Kinerja Osiloskop

Istilah yg dijelaskan dalam bagian ini akan acapkali dipakai buat mengungkapkan kehandalan sebuah osiloskop.

Lebar Pita (Bandwidth)

Spesifikasi bandwidth pertanda daerah frekuensi yg dapat diukur Osiloskop 4 Chanel analog dengan akurat.

Rise Time

Rise Time merupakan alternatif buat mengungkapkan wilayah frekuensi yang bermanfaat berdasarkan sebuah osiloskop. Perubahan sinyal rendah ke tinggi yang cepat, pada gelombang persegi, menampakan rise time yang tinggi. Rise time sebagai sebuah pertimbangan krusial saat dipakai pada pengukuran pulsa dan frekuwensi tangga. Sebuah osiloskop hanya bisa menampilkan pulsa yang risetime-nya lebih rendah dari rise time osiloskop.

Sensitivitas Vertikal


Sensitivitas vertikal pertanda berapa kemampuan penguatan vertikal buat memperkuat frekuwensi lemah. Sensitivitas vertikal umumnya bersatuan mVolt/div. Sinyal terlemah yg dapat ditangkap sang osiloskop umumnya adalah dua mV/div.
Kecepatan Sapuan (Sweep Speed)

Untuk osiloskop analog, spesifikasi ini menerangkan berapa cepat "trace" dapat menyapu sepanjang layar, yg memudahkan buat mendapatkan detail dari sinyal. Kecepatan sapuan tercepat menurut sebuah osiloskop umumnya bersatuan nanodetik/div (ns/Div)

Akurasi Gain


Akurasi penguatan memperlihatkan seberapa teliti sistem vertikal melemahkan atau menguatkan sebuah sinyal.

Basis Waktu dan Akurasi Horizontal


Akurasi horizontal memperlihatkan seberapa teliti sistem horizontal menampilkan saat berdasarkan sinyal. Biasanya hal ini dinyatakan menggunakan % error.

Sample Rate


Pada osiloskop digital, sampling rate menunjukkan laju pencuplikan yg bisa ditangkap oleh ADC (tentu saja sama dengan Osiloskop 4 Chanel analog). Sample rate maksimum ditunjukkan dengan megasample/dtk (MS/s). Semakin cepat osiloskop mencuplik sinyal, semakin akurat osiloskop menerangkan detil suatu sinyal yang cepat. Sample rate minimum pula penting jika dibutuhkan buat melihat perubahan mini   sinyal yang berlangsung pada saat yang panjang.