Mengenai Pyrgeometer


Sebuah pyrgeometer adalah alat untuk mengukur spektrum radiasi inframerah di atmosfer, yang membentang dari 4,5 μm hingga 100 μm. Instrumen ini peka terhadap radiasi gelombang pendek dan panjang dengan cara yang berbeda. Ini dirancang untuk penelitian pengujian bahan serta untuk aplikasi atmosfer. Memilih pyrgeometer yang peka terhadap radiasi memang sulit, tapi dengan pyrgeometer Hukseflux, semua menjadi mudah.

Radiasi gelombang panjang dipancarkan oleh semua benda di alam semesta. Namun, tujuan utama dari pyrgeometer adalah untuk membantu dalam pengamatan meteorologi radiasi atmosfer dengan mengukur perbedaan radiasi bersih antara bumi dan atmosfer. Alat ini memang mungkin masih asing untuk orang awam, namun untuk para penggiat solar panel atau ahli yang menggeluti dunia astronomi, alat ini sangat berguna.

Prinsip Kerja Pyrgeometer


Pyrgeometer Hukseflux bekerja berdasarkan prinsip bahwa energi radiasi diubah menjadi energi panas, dan energi ini dapat diukur dengan termopil. Instrumen ini terdiri dari kubah silikon untuk mengisolasi radiasi gelombang panjang dari radiasi gelombang pendek matahari selama siang hari. Ini juga termasuk channel interferensi yang diendapkan dengan rentang transmisi sekitar 3,5 μm hingga 50 μm, dan selubung pelindung untuk meminimalkan pemanasan instrumen dari radiasi matahari. 

Termistor digunakan untuk memantau suhu kubah, kasing, dan radiasi inframerah termal lingkungan. Sebuah detektor yang dilapisi dengan feline hitam merasakan sinyal bersih dari berbagai sumber termasuk emisi dari kubah, casing, dan target di bidang pandangnya. Radiasi yang masuk diserap oleh detektor, dan panas mengalir melalui instrumen tubuh. Gradien termal melintasi termopil menciptakan tegangan yang relatif terhadap radiasi bersih.

Rentang spektral dari radiasi yang masuk dibatasi oleh filter yang menghilangkan radiasi matahari yang tidak diinginkan. Dengan demikian, radiasi inframerah termal dapat diukur dalam watt per meter persegi (W / m2).